Title : Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok
link : Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok
Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok
Terkait dengan adanya spanduk meresahkan yang mana menyudutkan dan bahkan sampai tidak mau menshalatkan jenazah pendukung pro ahok, tampaknya sudah ada desakan kepada pemerintah untuk segera bertindak, pasalnya hal ini sudah keterlaluan dan menunjukan betapa ricuhnya suasana pilgub DKI, sampai sampai masjidpun berani melakukan hal ini, isu sensitiv ini harus segera ditindak, simak informasinyaWakil Ketua Komisi Keagamaan DPR Sodik Mudjahid ikut angkat suara tentang aksi pemasangan spanduk bertuliskan: Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela Penista Agama di masjid menjelang pilkada Jakarta putaran kedua.
Baca - Soal SPanduk ANti Ahok Di Masjid, Ini Komentar Pedasa MUI
"Kami minta kejengkelannya tidak dibalas dengan boikot amalan salat jenazah apalagi diekspose secara terbuka, tapi lebih ditahan atau yang lebih utama diubah dengan doa seperti yang dicontohkan Nabi SAW kepada kaum yang menistakannya: Ya Allah berilah mereka hidayah karena mereka tidak tahu," kata Sodik kepada Suara.com, Jumat (24/2/2017).
Baca - Bikin Shock Sampai Saat Ini Sudah 3 Masjid Yang Pasang SPanduk Anti AHok
Anggota Fraksi Gerindra mengharapkan pemerintah cepat bertindak, tetapi tetap mengedepankan rasa keadilan masyarakat.
"Sehingga masyarakat ada kepastian dan konflik horisontal tidak semakin meluas dan mendalam, bahkan khawatir masyarakat main hakim sendiri seperti kasus boikot salat jenazah kelompok lain," kata dia.
Salah satu masjid yang memasang spanduk tersebut adalah Masjid Al Jihad di Gang GG, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Semalam, spanduk tersebut masih terpasang di depan masid. Pengurus masjid Al Jihad membantah menolak menyalatkan jenazah. Pengurus mengungkapkan pemasangan spanduk ini merupakan kesepakatan semua pengurus masjid. Tujuannya, katanya, untuk mengingatkan kembali umat Islam tentang ajaran agama. Pengurus meminta masyarakat jangan mengait-ngaitkan pesan spanduk tersebut dengan kepentingan pilkada.
Tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sudah mengetahui adanya spanduk yang dipasang di masjid yang berisi pemberitahuan bahwa pengurus masjid tidak menerima pengurusan kematian warga yang mendukung orang yang dianggap menistakan agama.
"Saya sudah tahu (spanduknya) dan lihat di sosmed (social media), sedih banget. Ya memprihatinkan banget, kok bisa-bisanya," ujar wakil ketua tim pemenangan Ahok - Djarot, Wibi Andrimo, kepada Suara.com.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta menilai aksi tersebut sebagai perbuatan gila.
"Menyedihkan banget, kalau ketika ada orang berduka membutuhkan bantuan ada masjid yang menolak memandikan jenazah dan lain-lain itu sudah gila," kata Wibi.
Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengklaim ulama, habaib, kyai, ustadz, ustadzah seluruh Jakarta menyatakan menolak hadir di semua majelis atau acara di kampung yang warganya memenangkan Ahok.
"Tindakan ini berlaku mulai hari ini hingga putaran kedua pilkada yaitu 19 April 2017," kata Novel kepada Suara.com.
[ads-post]
Novel menegaskan bila dalam putaran kedua, kampung-kampung tersebut masih tetap memenangkan Ahok, dia dan para tokoh agama Islam akan menolak menghadiri acara selama lima tahun ke depan.
"Kami juga bersepakat untuk tidak akan mengurus kematian, menyalatkan (salat) dan mendoakan warga yang nyata-nyata memilih Ahok. Hal ini berlaku di seluruh kampung di Jakarta," kata Novel.
Novel kemudian menyebutkan dalil-dalil dalam Al Quran yang disebutnya mendasari sikap yang disampaikannya.
Novel mengaku telah membuat selebaran-selebaran yang berisi pemberitahuan kepada umat. Selebaran tersebut disebar ke masjid dan musala agar sampai ke tangan warga.
Pilkada Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan pada 19 April 2017. Pilkada akan diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Novel membantah sikapnya terkait dengan kepentingan pilkada. Novel menekankan bahwa sikapnya dalam konteks kenegaraan di daerah mayoritas Islam.
Novel menegaskan sikapnya ini atas nama pribadi bukan atas nama Front Pembela Islam.[sua]
Demikianlah Artikel Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok
Sekianlah artikel Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pemerintah Didesak Untuk Atasi Masalah Isu Boikot Shalat Massa Pro Ahok dengan alamat link https://solusisuksespemula.blogspot.com/2017/02/pemerintah-didesak-untuk-atasi-masalah.html
loading...
0 comments:
Post a Comment