Title : BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !!
link : BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !!
BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !!
Sebuah pesan bagi kita semua, dan sebuah surat terbuka dari relawan Ahok-Djarot untuk para relawan lainnya, ini merupakan pesan viral yang mana harus anda baca dan bagikan, selamatkan Jakarta Menangkan putaran ke 2 - Tegakan Bhineka Tunggal Ika - Di waktu yang tinggal 2 Bulan ini mari kita satukan dan lawan kecurangan yang telah mencuri kemenangan Ahok-Djarot di Putaran pertama, perlu kita akui bahwa mereka bekerja terlalu keras untuk kemenangan mereka, dan kita harus akui hal itu, kini waktu kita terlena sudah habis, Mari kita ikuti dan kerja lebih keras dari mereka... !!! - SALAM DEMOKRASI - BERIKUT ISI SURAT TERBUKANNYA
[update title="Surat Terbuka Buat Relawan Ba-Dja"]
Bismillah Ar-rahman Ar-rahiim
Assalamualaikum wr.wb
Gemelut persaingan dalam Pilkada DKI kian mendekati puncaknya. Hari di mana semua warga Jakarta mengetahui siapa Gubernur yang akan mengawal kehormatan kota ini sampai 5 tahun kedepan (2017-2022). Saya Acin Muhdor, seorang warga DKI yang insyaAllah sejak awal terlibat dalam dinamika super tragis yang menyeret bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke dalam kubangan konflik. Akibat ulah seorang pengajar yang menggunting transkrip ceramah Pak Ahok di Kep. Seribu.
Karena belum dapat bocoran dari langit, maka tidak ada satupun dari kita yang memiliki otoritas mutlak untuk menentukan bahwa Ahok telah menistakan agama (atau tidak). Artinya segala pro-kontra seputar Ahok merupakan satu dari sekian banyak dialektika dalam sebuah alam demokrasi yang dinamis. Pro-kontra yang terjadi di kalangan ulama (soal Ahok) juga indikasi bahwa Tuhan belum membocorkan kepada mereka apakah agama ini dinistakan Ahok atau tidak.
Hal ini lah yang menjadi paramater sikap sekelompok orang dari berbagai latar belakang, menggunakan atribut kotak-kotak merah. Berpikir dan merenung. Menulis dan berteriak. Menyumbangkan waktu, jasa dan materi. Meninggalkan kampung halaman dan keluarga. Bahkan sebagian dari mereka harus kehilangan sahabat dan saudaranya. Demi sebuah cita-cita mulia, yaitu tegaknya keadilan di atas tanah legendaris yang kita sebut “Jakarta”. Siapa mereka? Mereka adalah Relawan Ahok.
Untuk semua relawan Ahok, saya harus mengungkap sesuatu pada kalian:
Belum banyak yang mengenal kalian, surat ini harus saya tulis sebagai bentuk ungkapan terimakasih, karena masih ada orang-orang yang rela menderita tanpa mengharapkan imbalan. Sadari satu hal, segala perbuatan kalian, semua perjuangan kalian, sekian waktu yang kalian buang untuk memperjuangkan keadilan, tidak ada yang mampu membayarnya. Namun, Tuhan telah berhutang pada kalian.
Beberapa hari terakhir, postingan dari beberapa relawan cukup menohok. Melukiskan keresahan dan kekecewaan karena segala upayanya tidak mendapatkan perhatian khusus dari Pak Ahok. Di lain sisi, timses malah mendapatkan gaji yang cukup. Padahal perjuangan timses belum tentu lebih berat ketimbang para relawan dengan berbagai basis: Bara-Badja, Gadis Ahok, Sobat Basuki-Jarot dll.
Adapun yang ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini adalah, sejarah kalian (para relawan) yang tidak bisa dihapus dalam kolom “perjuangan” atas nama demokrasi di negri ini. Mungkin itu yang belum banyak dipahami. Apa yang saat ini kalian perjuangkan, sadar atau tidak, merupakan sebuah pemurnian makna demokrasi yang sesungguhnya. Mengembalikan ketergeseran pemahaman banyak orang tentang arti konstitusi dan kaitannya terhadap kontrak sosial dalam republik yang kita cintai ini.
Bila kalian harus menderita karena memperjuangkan nilai yang terbaik untuk kita bersama, lalu apalah arti seorang “Ahok” beserta segenap upahnya?
Kebetulan saya juga termasuk satu dari sekian banyak orang yang menderita karena memilih jalan yang sulit dengan niat yang sama. Yaitu tegaknya nilai konstitusi dan keadilan sosial di atas tanah ini. Sehingga apa yang saya katakan dalam surat ini bukan semata-mata nasihat atau apresiasi satu arah. Ini adalah upaya mengembalikan semangat para relawan yang sudah jauh melangkah agar segenap upayanya tidak tertimbun oleh buih keputus-asaan dan tidak berakhir sia-sia.
Perlu digaris-bawahi: Ahok bukanlah segalanya! Ahok bukanlah individu yang penting untuk kita perjuangkan, Ahok juga bukan harga diri bangsa sehingga apapun konsekuensi yang diterimanya tidak akan mempengaruhi nasib kita secara nyata dan signifikan. Tapi kali ini, persoalan kita bukan tentang Ahok, tapi tentang siapa lawan politiknya! Memperjuangkan Ahok adalah menghalangi kepentingan lawan politik Ahok!
[ads-post]
Kekalahan Agus di putaran pertama Pilkada merupakan pertanda khusus bagi kita, sesuai prediksi: bahwa yang akan diadu selanjutnya adalah kepentingan pemerintahan atas nama konstitusi dan kelompok intoleran atas nama “Islam” (yang niatnya memang menegakan negara syariah). Menjadi sebuah kewajiban bagi saya mengungkap siapa lawan politik Ahok. Mereka adalah sekelompok orang yang terang-terangan memamerkan inkonsistensi dalam menjaga “tenun kebangsaan”.
Para relawan yang saat ini telah mati-matian memperjuangkan Ahok, sebetulnya kalian mengkonter gerakan intoleransi yang sangat nyata dan massif. Di kubu lawan Ahok ada pengkafir, penyumbang dana untuk teroris, deputi takfiri yang dahulunya akrab dengan Muammar Qaddafi, ada yang sangat akrab dengan ulama pimpinan Ikhwanul Muslimin (Yusuf Qardawi), bersama mereka juga ormas-ormas intoleran atas nama agama. Nah, bila kita rangkum mereka dalam satu frame, sulit kita anggap mereka bukan bagian dari kelompok yang berniat mensuriahkan Indonesia.
Para relawan, sebetulnya kalian berhadapan dengan mereka. Saya harap ini cukup untuk menjelaskan bahwa perjuangan kalian bukan tentang Ahok, tapi tentang negri ini yang sudah hampir dalam cengkraman para srigala politik berjubah ulama. Tetaplah berjuang, tanpa mengharapkan upah yang sedikit. Anak-anak kita kelak ingin bermain layaknya kita dulu, tapi dengan kondisi seperti ini, bila dibiarkan, habis sudah seluruh harapan kita dan anak-anak kita tak akan bisa bermain lagi.
Ahok adalah ilustrasi tentang toleransi yang sedang dikepung oleh para monster intoleran. Bila Ahok termakan oleh mereka, cita-cita tentang keadilan adalah harapan hampa. Karena musuh utama keadilan adalah intoleransi. Bila ingin keadilan, jangan biarkan kota ini dipimpin oleh orang yang berkoalisi dengan partai dan ormas intoleran. Dengan semua ini, tidak ada alasan bagi kita untuk tak memperhitungkan perjuangan kalian (relawan Ahok) yang telah berusaha keras dan berada pada frontline menentang ketidak-adilan.
Sekian apa yang bisa saya sampaikan dan semoga apa yang saya harapkan juga menjadi harapan kita semua. Terimakasih.
Kekalahan Agus di putaran pertama Pilkada merupakan pertanda khusus bagi kita, sesuai prediksi: bahwa yang akan diadu selanjutnya adalah kepentingan pemerintahan atas nama konstitusi dan kelompok intoleran atas nama “Islam” (yang niatnya memang menegakan negara syariah). Menjadi sebuah kewajiban bagi saya mengungkap siapa lawan politik Ahok. Mereka adalah sekelompok orang yang terang-terangan memamerkan inkonsistensi dalam menjaga “tenun kebangsaan”.
Para relawan yang saat ini telah mati-matian memperjuangkan Ahok, sebetulnya kalian mengkonter gerakan intoleransi yang sangat nyata dan massif. Di kubu lawan Ahok ada pengkafir, penyumbang dana untuk teroris, deputi takfiri yang dahulunya akrab dengan Muammar Qaddafi, ada yang sangat akrab dengan ulama pimpinan Ikhwanul Muslimin (Yusuf Qardawi), bersama mereka juga ormas-ormas intoleran atas nama agama. Nah, bila kita rangkum mereka dalam satu frame, sulit kita anggap mereka bukan bagian dari kelompok yang berniat mensuriahkan Indonesia.
Para relawan, sebetulnya kalian berhadapan dengan mereka. Saya harap ini cukup untuk menjelaskan bahwa perjuangan kalian bukan tentang Ahok, tapi tentang negri ini yang sudah hampir dalam cengkraman para srigala politik berjubah ulama. Tetaplah berjuang, tanpa mengharapkan upah yang sedikit. Anak-anak kita kelak ingin bermain layaknya kita dulu, tapi dengan kondisi seperti ini, bila dibiarkan, habis sudah seluruh harapan kita dan anak-anak kita tak akan bisa bermain lagi.
Ahok adalah ilustrasi tentang toleransi yang sedang dikepung oleh para monster intoleran. Bila Ahok termakan oleh mereka, cita-cita tentang keadilan adalah harapan hampa. Karena musuh utama keadilan adalah intoleransi. Bila ingin keadilan, jangan biarkan kota ini dipimpin oleh orang yang berkoalisi dengan partai dan ormas intoleran. Dengan semua ini, tidak ada alasan bagi kita untuk tak memperhitungkan perjuangan kalian (relawan Ahok) yang telah berusaha keras dan berada pada frontline menentang ketidak-adilan.
Sekian apa yang bisa saya sampaikan dan semoga apa yang saya harapkan juga menjadi harapan kita semua. Terimakasih.
Assalamu alaikum wr.wb
(Acin Muhdor 21-02-17)
Demikianlah Artikel BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !!
Sekianlah artikel BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel BACA DAN BAGIKAN !!! Surat Terbuka Untuk Semua Relawan Ba-Dja !! dengan alamat link https://solusisuksespemula.blogspot.com/2017/02/baca-dan-bagikan-surat-terbuka-untuk.html
loading...
0 comments:
Post a Comment